Artikel ini adalah lanjutan dari tulisan saya sebelumnya disini. Sekedar mengulang sedikit, LVM adalah metode alokasi ruang penyimpanan pada media penyimpanan yang lebih fleksibel dari partisi konvensional. LVM merupakan satu bentuk lain dari penyimpanan virtualisasi.
Secara umum LVM memungkinkan kita untuk menggabungkan atau mengkombinasikan beberapa partisi dan atau disk menjadi satu buah Logical Volume yang lebih besar yang kemudian memungkinkan untuk diubah, digabung dan atau dipindah dalam kondisi sedang digunakan. Artinya tidak diperlukan downtime untuk menambah atau mengurangi kapasitas penyimpanan. Hal ini bermanfaat karena tidak mengganggu proses operasional yang sedang berjalan. Logical Volume Management (LVM) adalah pilihan manajemen disk yang hampir ada pada setiap distro Linux.
Beberapa kemudahan dalam penggunaan LVM akan membantu kita para system administrator dalam melakukan manajemen ruang & media penyimpanan. Sebelum berkenalan lebih jauh dengan LVM, ada baiknya kita mengetahui beberapa istilah yang digunakan dalam dunia LVM. Beberapa istilah yang digunakan yaitu:
- Physical Volume (PV), yaitu media penyimpan secara fisik baik itu berupa partisi secara konvensional maupun disk, misal: hda1, hda3, hdc5, sda3 maupun RAID.
- Volume Group (VG), yaitu sebuah volume yang dibuat dari satu atau lebih PV dalam media penyimpan dan juga sebagai manajer bagi PV dan LV.
- Logical Volume (LV), yaitu partisi secara logical yang dibuat di atas VG dan pada LV inilah filesystem akan diletakkan.
- Physical Extents (PE), yaitu bagian-bagian atau potongan yang membentuk sebuah PV, dengan PE ini dapat ditentukan maksimal ukuran sebuah VG.
- Logical Extents (LE), yaitu bagian atau potongan yang membentuk LV, ukurannya sama dengan PE.
Secara sederhana dapat digambarkan seperti berikut:
Sampai dengan saat ini versi terbaru dari LVM adalah versi 2. Sedikit perbedaan antara LVM 1 & LVM 2 diantaranya adalah: LVM 2 – versi terbaru dan terbaik untuk Linux LVM.
- LVM 2 hampir sepenuhnya kompatibel dengan volume yang dibuat dengan LVM 1. Pengecualian untuk ini adalah snapshot (Anda harus menghapus volume snapshot sebelum upgrade ke LVM 2)
- LVM 2 menggunakan device mapper kernel driver. Dukungan perangkat mapper dalam kernel 2.6 dan ada patch yang tersedia untuk kernel 2.4.
LVM 1 – Versi yang ada di kernel seri 2.4,
- LVM 1 adalah produk yang sudah matang dianggap stabil selama beberapa tahun. Driver kernel untuk LVM 1 masuk dalam seri kernel 2.4, tetapi ini tidak berarti bahwa kernel 2.4.x anda up to date dengan versi terbaru LVM. Anda dapat membaca README LVM untuk informasi terbaru tentang kernel mana yang saat ini ada di dalamnya.
Untuk mengecek apakah sistem yang kita miliki sudah support LVM atau tidak, kita bisa melihat di daftar repositori LVM versi berapa yang tersedia.
Cara Kerja
LVM membuat header metadata pada awal setiap PV, yang masing-masing secara unik diidentifikasi oleh UUID (Universal Unique Identifier). Setiap Header PV adalah salinan lengkap dari seluruh Layout VG , termasuk UUID dari semua PV lain, UUID dari semua LVs dan peta alokasi PE ke LE. Metode ini menyederhanakan pemulihan data jika terjadi hilangnya salah satu atau lebih PV.
Dalam Kernel Linux seri 2.6, LVM diimplementasikan dalam hal pemetaan perangkat (Device Mapper), sebuah skema block-level sederhana untuk menciptakan perangkat block-device virtual dan pemetaan isi perangkat block-device ke perangkat blok lainnya.
Cara ini meminimalkan jumlah kode kernel yang relatif sulit untuk di-debug yang diperlukan untuk mengimplementasikan LVM. Hal ini juga memungkinkan I/O untuk mengarahkanservice yang kemudian untuk dibagikan dengan manajer volume lainnya (seperti EVMS). Setiap kode LVM secara spesifik didorong menjadi media penyimpanan, yang hanya memanipulasi pemetaan dan merekonstruksi kondisi metadata mereka dari setiap pemanggilan.
Semoga Bermanfaat
Note: Dipersilakan untuk menyampaikan koreksinya jika terdapat kekeliruan dalam tulisan ini.
Bahan bacaan: