Share

Untuk Anakku Tersayang

by Hanisya · 3 Mei 2025

Nak,
Mungkin dunia belum sepenuhnya ramah padamu. Mungkin bahumu terasa terlalu kecil untuk memikul beban seberat ini. Tapi ketahuilah, setiap langkah yang kamu ambil hari ini, setiap ayat yang kamu hafal, adalah cahaya yang menuntun bukan hanya hidupmu—tapi juga hidup Ayah/Bunda.

Maafkan Ayah/Bunda, jika kehidupan yang kamu tempuh terasa lebih berat dari anak-anak lain. Bukan itu yang Ayah/Bunda inginkan. Tapi di tengah keterbatasan ini, satu hal yang tidak pernah terbatas: kasih sayang kami untukmu.

Kamu pernah membantu saat Ayah/Bunda kesulitan. Sekarang kamu berjuang sendiri di pesantren, jauh dari rumah. Tapi percayalah, kamu tidak pernah benar-benar sendiri. Setiap sujud kami, namamu hadir. Setiap air mata kami, adalah bentuk cinta yang mendalam—bukan karena sedih semata, tapi karena bangga.

Kamu tidak dituntut untuk menjadi sempurna, Nak. Cukup terus menjadi dirimu sendiri—yang jujur, yang berani, dan yang terus berusaha, meski kadang ingin menyerah. Ayah/Bunda tidak meminta kamu menjadi hebat. Kami hanya ingin kamu bahagia, dan dekat dengan Allah, Sang Penjaga sejati.

Jika lelah, menangislah. Tapi jangan pernah merasa sendiri. Karena hati Ayah/Bunda selalu bersamamu, dalam diam, dalam doa, dan dalam cinta yang tak akan pernah berhenti.

Kami bangga padamu, lebih dari yang bisa kamu bayangkan.

You may also like