Sabar selalu berteman dengan ikhlas. Klise sekali untuk diucapkan. Namun sifat ini memang sangat sulit untuk dipraktikkan di kehidupan nyata. Keikhlasan akan selalu diuji dengan kesemena-menaan. Selama kita masih menganggap ada ganjalan di hati, selama itu juga ikhlas terus terkikis. Ganjaran pahala pun melayang sia-sia. Hanya lelah yang tersisa.
Ketika cobaan dan masalah datang memberondong tiada henti, kadang rasanya hati tak akan sanggup menahannya. Tak jarang jiwa ikut terlarut dalam emosi, marah-marah, frustasi, menyalahkan diri dan bahkan kerap mencari celah untuk menyudutkan orang lain. Agar diri aman dari tuduhan. Bahkan banyak juga yang sampai menyalahkan takdir.
Sangat merugi bagi jiwa-jiwa yang tidak ikhlas dan sabar. Diperbudak hawa nafsu, dikendalikan syaitan. Hubungan dengan manusia akan rusak seiring dengan ego yang berkuasa. Berikut juga hubungan dengan sang Pencipta, Allah SWT sudah pasti akan melemah dan hancur. Apa lagi yang bisa kita banggakan, jika amarah menghancurkan semuanya? Harus kemana kita berpijak, jika pemilik bumi murka?
Oleh karena itu, kita wajib mengetahui dan mempraktikkan sejumlah cara menjadi orang sabar dan ikhlas. Agar kita menjadi pribadi yang selalu lebih baik dari hari ke hari menuju kehidupan abadi.
Bagaimana caranya? Berikut ini kita akan bahas cara menjadi pribadi yang baik dan disukai Allah dan makhlukNya.
1. Kuatkan Niat di Dalam Hati
Niat adalah ondasi utama sebelum mengerjakan segala sesuatu nya. Niatkan dengan sungguh-sungguh. Begitupun jika Anda ingin menjadi orang sabar dan ikhlas, juga perlu niat kuat. Jangan setengah-tengah, atau sekadar ikut-ikutan.
Yakinkan pada diri sendiri, bahwa kita mampu menjadi orang sabar. Kita mampu menjadi pribadi yang ikhlas. Lakukan semata-mata karena Tuhan, bukan karena manusia.
2. Optimistis, Selalu Berpikiran Positif
Perilaku buruk biasanya muncul tatkala otak berpikiran negatif. Prasangka-prasangka yang tidak baik, hal itu kerapkali membuat Anda terpancing emosi, hingga marah-marah bahkan stres. Sikap ini akan menghancurkan diri mu sendiri, perlahan tapi pasti.
Daripada terus memelihara pikiran negatif, lebih baik kita menyikapi segala hal dengan optimistis. Jangan mudah berprasangka buruk dengan keadaan maupun terhadap orang lain.
Cobalah mengambil sisi positif dari setiap peristiwa yang terjadi. Soalnya, berpikiran positif itu merupakan cara menjadi orang sabar yang paling efektif.
3. Bergaul dengan Orang-Orang yang Baik
Ini bukan berarti membeda-bedakan. Namun, jika kita memang ingin menjadi orang berakhlak baik, maka kita juga perlu berkumpul di lingkungan yang baik pula.
Pasalnya, kita akan sulit menjadi sosok yang sabar bila terus-menerus berteman dengan orang pemarah. Kita tidak akan bisa menjadi sosok yang ikhlas bila berteman dengan orang yang suka dengki atau iri hati.
Bagaimanapun juga, teman memberikan pengaruh cukup signifikan dalam kehidupan kita.
Oleh karenanya, agar terhidar dari sifat buruk, sebaiknya kita bergaul dengan orang-orang akhlaknya bagus. Dari mereka yang punya kesabaran dan berjiwa ikhlas, kita bisa belajar banyak untuk melatih kesabaran dan keikhlasan kita.
4. Ambil Hikmah dari Setiap Kejadian
Ketika musibah tiba-tiba datang menimpa hidup kita, tentu rasanya sedih bukan kepalang.
Kecewa itu wajar dan manusiawi. Tapi, sebisa mungkin kita harus berusaha mengendalikan emosi. Jangan sampai marah-marah, apalagi meratapi hidup. Percayalah bahwa setiap kejadian di kehidupan ini selalu ada hikmahnya. Seburuk apapun itu!
5. Rileksasi Pikiran, Cobalah Mengelola Stres
Sikap yang enggak sabar dan gampang marah-marah, biasanya bisa timbul dikarenakan beban pikiran yang terlalu dirasa.
Ketika hari-hari kita disibukkan dengan rutinitas yang berulang-ulang, tugas yang menumpuk, atau masalah ini-itu, kadang-kadang bisa membuat pikiran jadi penat dan lelah. Apalagi jika kurang tidur.
Wah, semua faktor itu sangat berpengaruh terhadap kesehatan mental. Sehingga tak jarang membuat emosi Anda meluap-luap dan tidak terkontrol. Belajarlah mengelola kepenatan itu dengan baik. Agar stres tak menghampiri jiwa kita yang lelah. Lakukan kesenangan-kesenangan kecil di luar rutinitas, sekedar melupakan sejenak tumpukan tugas dan masalah. Jangan pernah menyalahkan keadaan.
Kita yang salah mengolah sudut pandang kita. Santai sejenak itu sangat tidak berdosa. Jiwa kita berhak atas bahagia. Menarik nafas lega tanpa penat dan lelah ditengah alam yang bebas mungkin bisa merelaksasi pikiran kita.
Demikian tips sederhana yang bisa kita praktikkan agar jiwa selalu waras dan bahagia. Selamat berbahagia. Ingat, jiwa dan raga mu punya hak atas relaksasi. Berikan hak nya atau kau akan tersiksa?
Salam hangat untuk jiwa-jiwa yang lelah. Mari bersama kita belajar sabar dan ikhlas.