Koneksi Antar Materi Modul 2.1 Pembelajaran berdiferensiasi

0
1260

Kebutuhan Belajar Murid

Kesiapan dan Minat Belajar

Tomlinson (2001) mengkategorikan kebutuhan belajar murid, paling tidak berdasarkan 3 aspek yaitu Kesiapan belajar (readiness), Minat murid, dan Profil belajar murid. Implementasi Pembelajaran berdiferensiasi dimulai dari merumuskan tujuan pembelajaran, lalu memetakan kebutuhan murid, melakukan diferensiasi konten, proses, dan atau produk, melakukan on-going assesment, dan menciptakan suasana belajar yang kolaboratif dan positif.

Tanpa kita sadari, kita sebagai guru pernah menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di kelas. Kita sudah sering menggeser-geser tombol equalizer yang menggambarkan tingkat kesiapan murid. Seperti sifat mendasar – transformatif, Konkret – Abstrak, Sederhana – Kompleks, Terstruktur – Terbuka, Tergantung (dependent) – Mandiri (Independent), Lambat – Cepat, semua ini seringkali menuntut kita untuk menurunkan ekspektasi akan ketercapaian tujuan pembelajaran di kelas. Kesiapan belajar murid bukanlah tentang tingkat intelektualitas (IQ). Hal ini lebih kepada informasi tentang apakah pengetahuan atau keterampilan yang dimiliki murid saat ini, sesuai dengan keterampilan atau pengetahuan baru yang akan diajarkan. Kita memodifikasi tingkat kesulitan pada bahan pembelajaran, walaupun secara tercatat itu tidak sesuai dengan RPP. Tujuan guru hanya demi pemahaman murid, artinya kita sudah berusaha memenuhi kebutuhan belajar murid kita di kelas.

Dalam pembelajaran terkadang sesekali kita mengaitkan materi dengan minat murid. Keterkaitan ini membantu murid menyadari bahwa ada kecocokan antara sekolah dan kecintaan mereka sendiri untuk belajar, ada keterhubungan antar semua pembelajaran, meningkatkan motivasi murid untuk belajar. Karena minat adalah salah satu motivator penting bagi murid untuk dapat ‘terlibat aktif’ dalam proses pembelajaran. 

Profil Belajar

Langkah selanjutnya adalah melihat Profil Belajar untuk memberikan kesempatan kepada murid untuk belajar secara natural dan efisien. Memiliki kesadaran tentang ini sangat penting agar guru dapat memvariasikan metode dan pendekatan mengajar mereka. Beberapa profil belajar yang harus diperhatikan adalah Preferensi terhadap lingkungan belajar, misalnya terkait dengan suhu ruangan, tingkat kebisingan, jumlah cahaya, apakah lingkungan belajarnya terstruktur/tidak terstruktur,  dsb. Pengaruh Budaya: santai – terstruktur, pendiam – ekspresif, personal – impersonal. Preferensi gaya belajar, apakah visual, auditori, atau kinestetik. Mengingat bahwa murid-murid kita memiliki gaya belajar yang berbeda-beda, maka penting bagi guru untuk berusaha menggunakan kombinasi gaya mengajar. Untuk dapak menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di kelas, guru juga harus melihat Preferensi berdasarkan kecerdasan majemuk (multiple intelligences) visual-spasial, musical, bodily- kinestetik, interpersonal, intrapersonal, verbal-linguistik, naturalis, logic- matematika.

Kebutuhan belajar murid dapat dipenuhi dengan metode pembelajaran berdiferensiasi. Guna mencapai hasil belajar yang lebih optimal. Sebagai guru, kita semua tentu tahu bahwa murid akan menunjukkan kinerja yang lebih baik jika tugas-tugas yang diberikan sesuai dengan keterampilan dan pemahaman yang mereka miliki sebelumnya (kesiapan belajar). Lalu jika tugas-tugas tersebut memicu keingintahuan atau hasrat dalam diri seorang murid (minat), dan jika tugas itu memberikan kesempatan bagi mereka untuk bekerja dengan cara yang mereka sukai (profil belajar). Hal ini akan membuat murid totalitas dalam belajar, hasilnya adalah optimalisasi pembelajaran. Murid dengan kesadaran instrinsik memenuhi kebutuhan nya akan belajar dan bertanggung jawab secara merdeka untuk memenuhinya.

Mari diskusi

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.