Koneksi Antar Materi Modul 2.1 Pembelajaran berdiferensiasi

0
1228

Menuju Profil Pelajar Pancasila

Dunia pendidikan Indonesia kini telah memiliki acuan Profil Pelajar Pancasila sebagai gambaran, proyeksi, dan harapan yang bangsa kita upayakan agar mewujud pada murid Indonesia di masa depannya kelak. Profil Pelajar Pancasila mengandung enam dimensi yang kesemuanya berakar pada falsafah Pancasila: (1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia; (2) Mandiri; (3) Bergotong-royong; (4) Berkebinekaan global; (5) Bernalar kritis; (6) Kreatif. Pembelajaran berdiferensiasi dapat menjadi salah satu acuan dalam mewujudkan hal tersebut.

Keterkaitan pembelajaran diferensiasi dengan nilai-nilai guru penggerak sangat erat. pembelajaran ini berpihak pada murid, bersifat reflektif, mandiri, kolaboratif, serta inovatif. Guru dapat memperhatikan dengan seksama hasil penilaian formatif, perilaku murid, refleksi murid, dan terbiasa mendengarkan dengan baik murid-muridnya. Hal ini akan lebih memudahkan guru mengetahui kebutuhan belajar murid-muridnya.  Membuat catatan tentang profil murid untuk membantu guru menyesuaikan proses pembelajaran dengan kebutuhan murid-muridnya. Nilai reflektif guru penggerak mengubah pembelajaran menjadi lebih berpihak dan bermakna bagi murid. Inovasi dalam pembelajaran memfasilitasi kebutuhan belajar masing-masing individu murid dalam kelas nya. Jadi, tujuan pembelajaran dapat tercapai bagi semua murid.

Dengan menerapkan Pembelajaran berdiferensiasi, menandakan guru menjalankan peran sebagai guru penggerak, antara lain adalah menjadi Pemimpin di kelas. Guru Penggerak akan meresonansikan semangat-harapan-antusiasme dalam lingkaran pengaruh sang Guru Penggerak baik di kelas, sekolah, maupun lingkungan masyarakat. Guru penggerak menjalankan filosofi among Ki Hadjar Dewantara, Ing Madya Mangun Karsa  yaitu memberdayakan, menyemangati, membuat orang lain memiliki kekuatan, kemampuan, tenaga, akal, cara, dan sebagainya demi memperbaiki kualitas diri mereka. Guru Penggerak pun mengadopsi kerangka berpikir inkuiri-apresiatif dalam memimpin perubahan sehingga mereka lugas dalam mengemas pertanyaan-pertanyaan pemantik dialog yang mengungkap potensi, kekuatan atau aset individu maupun sekolah demi pencapaian visi bersama. Dengan menjalankan prinsip among Ki Hadjar Dewantara dan pola pikir inkuiri apresiatif diharapkan Guru Penggerak mampu menjalankan peran-perannya.

Keterkaitan dengan Nilai dan Peran Guru Penggerak

Diferential learning memberi keleluasaan bagi guru untuk berperan sebagai pemimpin pembelajaran. Pemimpin yang menaruh perhatian penuh secara sengaja pada komponen pembelajaran, seperti proses belajar-mengajar, refleksi dan asesmen yang otentik dan efektif, pengembangan guru, pemberdayaan dan pelibatan komunitas yang ke semuanya mendorong terwujudnya wellbeing dalam ekosistem pendidikan di sekolah. Guru Penggerak memberdayakan dirinya melalui refleksi atas hasil pengalaman praktik-praktik profesionalnya sendiri.

Kolaborasi dalam pembelajaran diferensiasi sangat mutlak dilakukan untuk mencapai suatu tujuan atau menghasilkan sesuatu dengan hasil yang lebih besar. Di sana tersirat makna bahwa setiap pihak yang terlibat memiliki kekuatan yang saat dipersatukan menjadi saling melengkapi dan produktif. Oleh karena itu, agar suatu inisiatif kolaborasi menjadi produktif, maka tiap anggota yang terlibat di dalamnya membawa “sesuatu” yang berkontribusi pada proses dan hasilnya nanti. Guru Penggerak harus punya pandangan apresiatif yang memungkinkan pengungkapan potensi positif rekan sejawat dan murid.

Peran Guru Penggerak diharapkan mengambil peran untuk mewujudkan kepemimpinan murid. Untuk itu, pembelajaran berdiferensiasi sangat mendukung pengalaman belajar sedemikian rupa sehingga murid merasa kompeten, mandiri, dicintai, dan memiliki kepercayaan diri serta determinasi untuk mencapai segala yang mereka impikan. Guru Penggerak senantiasa memampukan diri untuk menuntun murid di sekolahnya agar murid mereka sadar bahwa sebagai murid di saat ini, mereka juga adalah wajah Indonesia di masa depan, sehingga mereka berdaya dan turut aktif berkontribusi pada makin indahnya dunia di masa depan sejak sekarang. Guru Penggerak menuntun murid mereka belajar merdeka untuk merdeka belajar.

Daya Dukung Lingkungan

Untuk dapat mewujudkan visi sekolah impian dan melakukan proses perubahan, maka perlu sebuah pendekatan atau paradigma. Pendekatan ini dipakai sebagai alat untuk mencapai tujuan. Jika diibaratkan seperti seorang pelari yang memiliki tujuan mencapai garis “ finish”, maka ia butuh peralatan yang mendukung selama berlatih seperti alat olahraga. Dalam pembelajaran kali ini, kita akan mengeksplorasi paradigma yang disebut Inkuiri Apresiatif (IA). IA dikenal sebagai pendekatan manajemen perubahan yang kolaboratif dan berbasis kekuatan. pendekatan IA dapat membantu membebaskan potensi inovatif dan kreativitas, serta menyatukan orang dengan cara yang tidak dapat dilakukan oleh proses manajemen perubahan yang biasa. IA berusaha fokus pada kekuatan yang dimiliki setiap anggota dan menyatukannya untuk menghasilkan kekuatan tertinggi.

Dalam rangka menciptakan lingkungan positif, salah satu strategi yang perlu kita tinjau kembali adalah penerapan disiplin di sekolah kita. Disiplin sebagai bentuk kontrol diri, yaitu belajar untuk kontrol diri agar dapat mencapai suatu tujuan mulia. Tujuan mulia di sini mengacu pada nilai-nilai atau prinsip-prinsip mulia yang dianut seseorang. Kita namakan nilai-nilai tersebut sebagai nilai-nilai kebajikan (virtues) yang universal. Nilai-nilai ini merupakan ‘payung besar’ dari sikap dan perilaku kita, atau nilai-nilai ini merupakan fondasi kita berperilaku. Nilai-nilai kebajikan adalah sifat-sifat positif manusia yang merupakan tujuan mulia yang ingin dicapai setiap individu. Dari individu yang membawa nilai-nilai kebajikan universal akan terbentuk lingkungan positif, lalu membentuk budaya positif. Hal ini diawali dari peraturan kelas yang disepakati bersama dalam keyakinan kelas. Dukungan lingkungan positif sangat berpengaruh dalam menunjang terlaksananya pembelajaran diferensiasi.

Mari diskusi

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.