“Anak-anak hidup dan tumbuh sesuai kodratnya sendiri. Pendidik hanya dapat merawat dan menuntun tumbuhnya kodrat itu.”
(Ki Hajar Dewantara)

Bagaimana seorang guru dapat mengelola kelas dan memenuhi kebutuhan belajar murid-muridnya yang berbeda-beda?

Keragaman murid-murid dikelas adalah anugerah sekaligus tantangan yang luar biasa bagi seorang guru. Anugerah karena guru dapat belajar dari murid yang beragam karakter tersebut. Belajar bagaimana mengajar mereka dengan kebutuhan belajar yang beragam dan gaya belajar sudah pasti beraneka ragam pula. Tantangannya adalah bagaimana mengelola pembelajaran dalam waktu singkat menjadi bermakna dan sesuai dengan kebutuhan murid. Merangsang mereka agar tertarik untuk belajar dan dengan sukarela menjadi pembelajar sepanjang hayat. Tentunya bukan hal mudah menaklukkan beragam murid tersebut belajar dalam satu waktu dan tempat yang sama dengan pemenuhan kebutuhan belajar yang berbeda.

Dalam melayani kebutuhan murid yang berbeda-beda, saya sebagai guru selalu mempersiapkan diri dalam membawakan materi yang menarik sesuai dengan minat bakat mereka. Saya mempersiapkan diri dengan literasi untuk memperdalam materi yang akan disampaikan. Hal ini saya lakukan dengan tujuan agar saya sebagai guru siap menuntun mereka belajar dengan bermacam karakter dan gaya belajar tersebut. Semakin guru memahami konsep dan mendalami materi pembelajaran, maka guru akan menjadi pemimpin pembelajaran yang menuntun murid. Setelah itu, Saya akan mengajak murid untuk menyukai materi pembelajaran tersebut terlebih dahulu, sebelum mereka memulai pembelajaran. dengan cara menstimulasi otak murid, dengan hal-hal menarik sesuai karakter murid. Saya juga mengembangkan diri agar mampu mengikuti perkembangan zaman, demi menyajikan pembelajaran sesuai dengan zaman murid-murid yang saya temani belajar. Dengan ketertarikan dan minat intrinsik, murid akan dengan senang hati belajar, sehingga akan terbentuk pembiasaan menjadi pembelajar sepanjang hayat.

Proses pembelajaran akan menjadi mudah bagi murid saat mereka mencintai apa yang mereka sedang pelajari. Lalu mereka melakukan apa yang menjadi tantangan dalam pembelajaran tersebut. Ketika murid memahami materi, melakukan praktikum, mendapatkan pembelajaran yang dekat dengan kehidupan sehari-hari, maka dengan sendirinya akan terbentuk kesadaran diri untuk belajar. Saya berusaha menumbuhkan kesadaran diri murid untuk mencintai ilmu, mencoba mengajak mereka menerapkan pembelajaran yang lekat dengan kehidupan sehari-hari. Sehingga murid merasakan langsung kemanfaatan dari materi pembelajaran tersebut. Semakin mereka paham manfaat pembelajaran tersebut maka semakin mudah bagi mereka untuk menyukai dan memahami materi pembelajaran tersebut. Setelah itu, baru menyajikan pembelajaran yang berbeda-beda sesuai kebutuhan dan gaya belajar masing-masing murid.

Perlakuan masing-masing murid berbeda-beda, sesuai dengan kebutuhan dasar murid yang mereka tampakkan dalam keseharian mereka. Murid yang membutuhkan arti kebebasan, maka akan saya perlakukan dengan kebebasan dan mengajarkan tanggung jawab pada mereka dalam setiap tindakan dan sikapnya. Murid dengan kebutuhan kasih sayang yang kurang, maka akan menagih perhatian lebih dibanding murid lainnya. Tentunya sebagai guru kita harus jeli dan telaten menghadapi masing-masing murid dengan ragam keunikan dan kebutuhannya. Selain itu, guru juga harus memperlakukan berbeda antar anak yang kebutuhan dasar materi pembelajaran tinggi dengan murid yang hanya butuh sedikit polesan dalam memahami pembelajaran. tentunya intensitas dan kualitas pembelajaran yang kita berikan harus disesuaikan kapasitas kebutuhannya. Dampaknya sangat luar biasa, murid merasa diperhatikan dan senang, jiwa mereka penuh dan siap untuk belajar.

Tantangan yang saya hadapi selama menerapkan proses pembelajaran dengan memperhatikan keberagaman murid tersebut adalah waktu pertemuan terasa sangat kurang. Saya membutuhkan tambahan waktu di luar pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan mereka. Kedekatan guru dan murid secara emosional juga cukup membantu memahami kebutuhan dasar murid dalam proses pembelajarannya. Saya harus mengatur waktu sedemikian rupa supaya bisa memahami setiap kepala dengan kebutuhannya yang berbeda-beda.

Tindakan yang sudah saya lakukan adalah melakukan pemetaan terhadap murid bimbingan saya sebelum pembelajaran dimulai di awal semester. Biasanya saya membuat daftar catatan penting bagi murid-murid di kelas saya. Saya juga memberikan tes awal untuk mengetahui cara belajar dan bagaimana karakteristik pribadi masing-masing. Hal ini cukup efektif membantu saya menemu kenali murid sebelum pembelajaran.

Pembelajaran hendaknya dirancang dengan melihat kebutuhan belajar dan kebutuhan dasarnya sebagai manusia. Setelah itu pembelajaran harus kaya akan strategi, metode, dan media pembelajaran yang mendukung kemajuan bernalar kritis murid sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan belajar murid. Kemudian selanjutnya, pembelajaran harus dievaluasi dengan cara meminta masukan dari rekan sejawat, murid, orang tua, dan kepala sekolah tentang hal-hal apa saja yang harus diperbaiki dan ditingkatkan agar pembelajaran selanjutnya bisa berjalan secara efektif dan kondusif. Peran lingkungan sangat besar dalam mempengaruhi karakteristik dan gaya belajar murid.

Mari diskusi

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.