Koneksi Antar Materi Modul 2.1 Pembelajaran berdiferensiasi

0
1286

Koneksi Antar Materi Pendidikan Guru Penggerak (PGP)

Pertama kali yang harus selalu diingat, bahwa pendidikan itu hanya suatu ‘tuntunan’ di dalam hidup tumbuhnya murid. Artinya, bahwa hidup tumbuhnya anak itu terletak di luar kehendak guru. Murid hidup dan tumbuh menurut kodratnya alam dan zamannya sendiri. Seperti penjelasan sebelumnya, bahwa

‘kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu’ tiada lain ialah segala kekuatan yang ada dalam hidup batin dan hidup lahir dari anak-anak itu karena kekuasaan kodrat. Kita kaum pendidik hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan-kekuatan itu, agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya itu’.

Guru memang tidak kuasa atas kehendak murid, tapi tanpa tuntunan, tidak ada pemeliharaan, tidak akan dapat tumbuh dengan baik. Memang benar, murid memiliki sifat dasar yang tidak dapat diubah, namun harus diingat bahwa dengan menguasai diri secara tetap dan kuat, murid akan dapat melenyapkan atau mengalahkan tabiat-tabiat yang tidak baik itu. Kecerdasan budi pekerti sebagai kuncinya. Budi pekerti yang baik dan kokoh dapat mewujudkan kepribadian dan karakter yang baik. Murid akan selalu dapat mengalahkan nafsu dan sifat-sifat biologis nya yang tidak baik.

Orang yang mempunyai kecerdasan budi pekerti akan senantiasa memikirkan dan merasakan serta memakai ukuran, timbangan dan dasar-dasar yang pasti dan tetap. Watak atau budi pekerti bersifat tetap dan pasti pada setiap manusia, sehingga kita dapat dengan mudah membedakan orang yang satu dengan yang lainnya. Budi pekerti, watak, atau karakter merupakan hasil dari bersatunya gerak pikiran, perasaan, dan kehendak atau kemauan sehingga menimbulkan tenaga.

Mendidik dapat dilakukan dengan beragam cara, bisa dengan memberi contoh, pembiasaan, pengajaran, perintah, paksaan dan hukuman, tindakan dan pengalaman lahir dan batin. Menurut KHD, untuk menciptakan manusia Indonesia yang beradab maka pendidikan menjadi salah satu kunci utama untuk mencapainya. Pendidikan dapat menjadi ruang berlatih dan bertumbuhnya nilai-nilai kemanusiaan yang dapat diteruskan atau diwariskan.

Pendidikan dan Pengajaran

Maksud pengajaran dan pendidikan yang berguna untuk peri kehidupan bersama adalah memerdekakan manusia sebagai bagian dari persatuan (rakyat). Manusia merdeka adalah manusia yang hidupnya lahir atau batin tidak tergantung pada orang lain, akan tetapi bersandar atas kekuatan sendiri. Pendidikan menciptakan ruang bagi murid untuk bertumbuh secara utuh agar mampu memuliakan dirinya dan orang lain (merdeka batin) dan menjadi mandiri (merdeka lahir). Kekuatan diri (kodrat) yang dimiliki, menuntun murid menjadi cakap mengatur hidupnya dengan tanpa terperintah oleh orang lain. Hal ini dapat diwujudkan dengan pembelajaran berdiferensiasi. Murid adalah jiwa yang merdeka, difasilitasi oleh guru untuk belajar sesuai minat dan bakat nya.

KHD menegaskan juga bahwa didiklah anak-anak dengan cara yang sesuai dengan tuntutan alam dan zamannya sendiri. Artinya zaman yang terus berkembang dinamis mempengaruhi cara pendidik menuntun para murid. Diferensiasi konten dalam pembelajaran diferensiasi harus dirancang oleh guru untuk memenuhi tuntutan zaam para murid. Guru harus terus mengembangkan diri agar bisa memberikan contoh, tauladan, dan pembiasaan baik bagi murid.

Lebih lanjut KHD menjelaskan, keluarga menjadi tempat yang utama dan paling baik untuk melatih pendidikan sosial dan karakter baik bagi seorang anak. Keluarga merupakan tempat bersemainya pendidikan yang sempurna bagi anak untuk melatih kecerdasan budi-pekerti Artinya, mengidentifikasi kebutuhan belajar murid dengan diskusi bersama orang tua atau wali murid adalah cara terbaik dalam menuntun tumbuh kembang murid. selain itu, murid sebagai makhluk sosial, murid memiliki kebutuhan untuk bertahan hidup (survival), kebutuhan untuk diterima (love and belonging), kebebasan (freedom), kesenangan (fun), dan kekuasaan/penguasaan (power).

Jika kita mengharapkan anak memiliki determinasi atau ketetapan hati, dalam menentukan jalan kodrat mereka, maka anak harus mampu menghayati perasaan akan kompetensi, otonomi, dan relasi mereka dan mengambil makna positifnya. Kata “merasa” menjadi kata yang penting untuk diperhatikan karena menunjukkan bahwa suasana dan proses pembelajaran harus mampu menguatkan anak di tingkat “perasaan” sehingga bersifat pribadi dan mendalam bagi masing-masing anak. Dengan demikian, para pendidik harus mulai dan terus menguatkan dirinya untuk menumbuh-kembangkan motivasi intrinsik.

Mari diskusi

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.