4. INDRA PEMBAU (HIDUNG)

  • Manusia mampu mendeteksi dengan menggunakan sel-sel reseptor yang ada di dalam hidung, tepatnya pada epitelium olfaktori.
  • Sel-sel sensori penerima rangsang gas kimia (kemoreseptor) terdapat pada lapisan epithelium yang terletak di sebelah dorsal rongga hidung, dan terlindung oleh lendir (mucus).
  • Di akhir setiap sel sensori terdapat beberapa cilia atau rambut pembau (rambut olfaktori)
  • Molekul-molekul larut dalam air dan lemak yang ada di udara akan larut dalam lapisan lendir tersebut dan menimbulkan sensasi bau.
  • Aktifnya indra pembau dirangsang oleh gas yang terhirup oleh hidung. Indra pembau tersebut sangat peka dan kepekaannya mudah hilang karena dihadapkan pada bau yang sesak dan pengap.
  • Indra pembau dan pengecap saling bekerja sama, sebab rangsangan bau dari makanan dalam rongga mulut dapat mencapai rongga hidung dan diterima oleh reseptor olfaktori, lalu diteruskan ke pusat rasa dan bau di otak.
  • Otak yang telah mengenali bau, mengirimkan sinyal kepada reseptor di lidah tentang rasa yang cocok untuk bau tersebut dan secara otomatis, kelenjar pun akan mempersiapkan diri, misalnya dengan menghasilkan cukup banyak air liur. Sebagai contoh, saat kita mencium aroma mangga muda, kita bisa menduga jika mangga tersebut asam. Otomatis, kelenjar saliva akan menghasilkan air liur lebih banyak. Ini pula yang terjadi saat kita menghirup aroma lezat dari makanan.


Sumber gambar https://news.labsatu.com/

Mari diskusi

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.